Catatan Perjalanan Gunung Papandayan 2665 mdpl - Part 1
|
Tegal Alun dalam kenangan |
Jalan-jalan santai menikmati indahnya Gunung Papandayan. Kisah ini berawal dari kepenatan di tengah kuliah semester genap tahun kemarin. Tepat pada tanggal 10 April 2015. Waktu itu temen sekaligus partner setia gue dalam mendaki si Dimas ngajakin gue nanjak ke Papandayan. Tanggal 9 Malem dia dateng ke kosan gue dan mengutarakan niat pelariannya ke Gunung Papandayan. Sebagai teman dan partner yang baik, gue segera ngiyain tanpa pikir panjang. Karena gue rasa momentnya bener-bener pas. Meskipun dompet sudah jebol dan tinggal 100 ribu doang.
10 April 2015
Jam udah nunjukin pukul 21.00 dan semua perlengkapan udah di packing ke dalam carrier. Meeting point kali ini di kosan Dimas yang jaraknya 1km dari kosan gue. Gue siapain si Ducati 125cc warna hitam tanpa kopling hehehe. lima belas menit kemudian gue akhirnya jalan ke kosan Dimas. Sesampainya di kosan Dimas, ternyata ada 4 orang lagi junior Dimas yang ikut nanjak juga. Begonya gue gak tanya siapa aja yang mau ikut sebelumnya hehehe.
Setelah packing ulang dan berunding, akhirnya kita memutuskan untuk jalan jam 3 pagi. Karena kita naik motor dan jarak dari Bandung ke Garut cuma 2 jam, estimasi kita sampai sana jam 5 dan bisa nanjak mulai jam 6, jadi ya masih seger udaranya. Inget ini Estimasi dan masih bisa berubah! hehehehe.
Jam udah nunjukin pukul 23.30. masih lama untuk berangkat. Gue sama Dimas akhirnya memutuskan untuk ke Warkop buat ngopi sambil ngisi perut yang keroncongan. Sedangkan junior Dimas lebih memilih tidur, untuk nyimpen tenaga katanya. Balik dari warkop jam 1 dan masih dua jam lagi untuk berangkat. gue pasang earphone dan tidur-tiduran di kamar Dimas. Nah, disinilah petaka terjadi. Gue ketiduran, Dimas ketiduran, Para junior masih ngebo. Gue kebangun jam setengah lima gara-gara alarm yang gue set tiap harinya. Pas bangun gue langsung lompat dan ngabangunin semua team. Akhirnya team pada keteteran kalang kabut, ada yang langsung pake sepatu, ada yang lari ke kamar mandi, ada yang langsung nyamber tas dan pake helm, kocak abis lah pokonya hahaha.
11 April 2015
Setelah bersiap, jam 5 akhirnya kita baru berangkat. meleset 2 jam dari ittenary hahaha. Untung perjalanan kali ini lancar jaya tidak ada hambatan dan macet sama sekali. jam 7.15 kita akhirnya sampai di camp david. Setelah parkir motor kita gue sama Dimas langsung ngurus simaksi. Simaksi Rp.7500/orang, parkir motor Rp.5000/orang, titip helm sikhlasnya gue kasih Rp.10000/4helm karena yang 2 masuk jok motor. Setelah semua urusan administrasi kelar, kita berenam memutuskan untuk langsung jalan. Keputusan ini kita ambil karena weekend agar dapat tempat di pondok saladah nanti. Setelah berdoa bersama, kita langsung jalan.
Trek pertama disambut dengan tanjakan batu kapur campur batu kali(mungkin) hahaha. Treknya lumayan nanjak. Jujur gue gak kaget karena ini kali ketiga gue naik kesana, tapi kali pertama bagi Dimas dan para Juniornya. Kata kasarnya gue disuruh jadi Guide mereka. perjalanan dilanjutkan dengan trek melintasi tepi kawah papandayan. trek masih tetep batuan belerang. Disini saran gue kalian pake masker, karena bau belerang dari kawah sangat menyengat. Bahaya, bisa bisa kalian keracunan karena terlalu banyak menghirup gas belerang. Dan juga jangan banyak istirahat disini. Treknya cukup landai, ada beberapa yang lumayan naik tapi banyak landainya/banyak bonus.
|
pemandangan pertama setelah tanjakan camp david |
|
Masih pemandangan awal |
|
Trek Tepi kawah |
|
Trek Melewati tepi kawah |
|
kawah Papandayan |
|
Trek Kawah nanjak banget |
Setelah melewati kawah, kali ini vegetasi mulai berubah. Yang tadinya batuan belerang, kini berganti menjadi pepohonan yang rimbun dikanan dan kirinya. Dari kawah tadi ada pertigaan kalian ambil yang treknya turun ke arah kiri. Kalau kalian lurus kalian akan melewati trek lama yang udah longsor dan tidak bisa dilewatin lagi. Disini kita sempat ngasoh bentar di sungai. air sungainya sih seger, tapi saran sih jangan minum disini ya. Karena di atas sana masih ada yang memanfaatkannya, di pondok saladah tepatnya. Sehingga ini kurang bersih kalo dibuat minum.
|
Sungai Papandayan |
Nah Setelah melewati sungai kalian langsung disambut oleh tanjakan yang W.O.W banget hahaha. Disini permasalahan pertama muncul. Junio Dimas yang bernama Adi ngeluh sesek nafasnya. Akhirnya kita ngasoh lagi setelah tanjakan. Setelah 10 menit ngasoh Adi mulai enakan, kita lanjut jalan pelan-pelan dengan posisi gue sebagai sweaper. Begonya gue, gak ngasih tau dua junior Dimas di depan kalo setelah ini ada percabangan. Didepan ada percabangan, kalau jalur resmi itu ke kiri, tapi kalau jalan pintas lurus. Kalau kita lewat jalan pintas, kita akan melewati tanjakan terjal yang licin tapi singat dan cepat. Kalau lewat jalur resmi, kita akan menemukan trek yang cukup landai tapi muternya lumayan jauh dan tentunya memakan banyak waktu.
Team kita terpisah jadi dua, tiga junior Dimas yang masih semangat mudah ngikutin jalur resmi. Sedangakn Gue dan Dimas yang jagain Adi mengambil jalur pintas dengan asumsi nanti ketemu di atas dan kata Dimas banyak orang yang lewat jalur resmi, jadi gue lega dan berasumsi mereka aman. Disini kita banyak ngasoh karena memang Adi terkadang masih sering ngeluh seseknya kambuh. Setelah sampai atas gue nyuruh istirahat sambil nunggu teman yang tadi misah. Setelah 5 menit rebahan, ketiga junior Dimas datang dengan wajah heran hehehe. Bahkan beberapa pendaki yang tadinya dahuluin kita di persimpangan juga heran kenapa gue bisa cepet dan gak keliatan nyusul mereka. Setelah gue jelasin dan kasih tau akhirnya mereka paham juga hehe. Setelah cukup lama istirahat kita melanjutakn perjalanan. Treknya sangat landai, dan berkontur tanah kombinasi batu. sebelum sampai di pos 2 Voulenter untuk laporan, gue sempat mengabadikan pemandangan keren.
|
Pemandangan keren dari lawang angin sebelum pos 2 Voulenter |
Sampai di Pos Voulenter gue laporan jumlah anggota team. Anak-anak yang lain sembari istirahat dan rebahan lagi. Dari sini, kalau dari jalur awal kita ambil kiri ke arah pondok saladah.Dari sini sekitar 20 menit lagi sudah sampai saladah dengan trek yang cukup landai dengan pohon yang rimbun di kanan dan kiri jalur. Setelah berjalan santai dengan sesekali bercanda, akhirnya kita sampai juga di Pondok Saladah. Gue lihat jam di tangan waktu menunjukan pukul 09.38 ya berati total perjalanan dari David ke pondok saladah sekitar dua sampai dua setengah jam dengan jalan santai.
(Bersambung)
Nanti gue sambung dan inget-inget lagi ya. Sekarang masih proses inget-inget hehehe. Tetep jaga kebersihan lingkungan dan go green lifestyle ya guys.
0 komentar:
Post a Comment